“Desain itu jembatan. Antara nilai-nilai tradisi dan kebutuhan masa kini, bahkan masa depan," tuturnya.

Dalam proses itu, ia tak hanya belajar tentang kursi, tapi juga menyinggung tentang pentingnya kolaborasi lintas generasi. 

Jumat (17/10) malam, ia tiba di Jepara untuk pertama kalinya. Kota ukir ini menyambutnya dengan ramainya area Jepara kota, serta ekspektasi yang membuatnya sumringah.

Puncaknya pada saat penilaian langsung di Pendopo Kartini Kabupaten Jepara Sabtu (18/10) malam, karya Meumbe Chair dipajang, ada sesuatu yang menarik perhatian juri. Karya itu bukan hanya estetis, namun terhubung dengan pasar, mudah diterima, tapi tetap berkarakter.

Karyanya dibuat dengan penuh ketulusan ini menjadi satu di antara setidaknya 204 karya yang diajukan dalam JIFDA.

Karyanya tersebut dinobatkan sebagai penerima Best Marketable Design. Hadiah Rp 5 juta ia terima bukan sebagai akhir, melainkan sebagai tanda jalan panjang yang baru dimulai.

Salma kian mantap menatap masa depan dengan rencana matang. Ia ingin membuat katalog desain, mempromosikan karyanya lewat media sosial, dan suatu hari membuka studio desain furnitur di Tangerang Selatan.

“Kalau nanti modalnya cukup, saya ingin fokus di desain furnitur. Jepara memberi inspirasi besar buat saya,” katanya.

Bagi Salma, Jepara bukan sekadar kota tujuan lomba, tapi ruang belajar yang begitu besar. Di sana ia menemukan bagaimana ide dan keterampilan berpadu, bagaimana perempuan bisa berdiri sebagai desainer, dan bagaimana mimpi bisa diukir.

Dalam usia mudanya, Salma Salsabila telah menunjukkan bahwa daya cipta tidak mengenal batas geografis. Ia datang sebagai mahasiswi, tapi pulang sebagai pembelajar sejati, membawa nilai dari Jepara bukan hanya di kepalanya, tapi juga di hatinya.

“Saya ingin menjadi perempuan yang mandiri, berdaya, dan terus mewujudkan mimpi,” ujarnya menutup percakapan.

Dari Jepara, melalui kursi yang bisa berputar itu, dunia pun perlahan menoleh pada namanya, Salma. https://radarkudus.jawapos.com/inspirashe/696720214/kisah-salma-salsabila-melibatkan-perajin-jepara-berhasil-raih-best-marketable-design-jifda?page=2