
JAKARTA - Sampah yang menyumbat saluran air telah lama menjadi momok klasik di berbagai kota besar, tak terkecuali Jakarta. Tumpukan limbah rumah tangga yang menghambat laju air tak hanya memicu genangan, tetapi juga merusak ekosistem lingkungan. Dari keprihatinan mendalam inilah, lahir sebuah gagasan brilian dari sekelompok mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Mercu Buana (UMB). Mereka menciptakan BARRAQUA (Barrier for Aquatic Garbage), sebuah inovasi sederhana namun memiliki potensi besar untuk menahan laju sampah di saluran air.
Keberhasilan inovasi BARRAQUA tidak berhenti pada konsep. Tim mahasiswa UMB ini berhasil membuktikan keunggulannya dengan meraih Silver Medal dalam ajang bergengsi Indonesia Inventors Day (INNOPA) 2025. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) ini berlangsung di SMESCO Exhibition, Jakarta, pada 11–14 September 2025. Mereka bersaing sengit di kategori Industrial Design (Hardware, Tools, Machinery, Equipment, and Manufacturing Process) melawan ratusan inovator dari penjuru negeri maupun mancanegara.
Di balik layar kesuksesan BARRAQUA, terdapat empat mahasiswa hebat: Dimas Aditya Nugraha, Jhody Rioby Samudra, Sila Fikrianisah, dan Muhammad Akmal Fadhilah. Mereka didukung penuh oleh dosen pembimbing, Puspita Dewi Widayat, S.T., M.T., dari Teknik Industri UMB. Awal mula terciptanya inovasi ini berangkat dari sebuah tugas mata kuliah Perancangan dan Sistem Aplikasi Teknik Industri, yang menantang mereka untuk menciptakan solusi nyata bagi permasalahan sosial atau lingkungan di sekitar mereka.
“Setelah produk ini selesai, kami melihat potensi BARRAQUA cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Karena itu, kami memutuskan untuk mengikuti kompetisi Indonesia Inventors Day sebagai ajang untuk menguji sekaligus memperkenalkan inovasi kami, ” ujar Dimas Aditya Nugraha, mewakili semangat tim.
BARRAQUA bekerja dengan prinsip penyangga sampah modular. Alat ini dipasang di selokan atau saluran air berukuran kecil, berfungsi menahan sampah menggunakan jaring yang terpasang pada rangka penyangga. Desainnya sangat fleksibel, memungkinkan penyesuaian lebar rangka agar sesuai dengan dimensi saluran air. Keunggulan lainnya adalah kemudahan dalam pelepasan dan pembersihan modulnya, tanpa sedikit pun mengganggu aliran air yang tetap lancar. “Fokus kami di selokan, karena di situlah sumber utama aliran sampah rumah tangga bermula, ” jelas Muhammad Akmal Fadhilah.
Dengan mengedepankan desain yang simpel, penggunaan material ringan, dan biaya produksi yang sangat terjangkau, BARRAQUA dirancang agar mudah diadopsi oleh masyarakat di lingkungan perumahan. Hasil uji coba di salah satu kawasan pemukiman Jakarta membuktikan efektivitasnya; jumlah sampah yang berhasil tertahan sebelum mencapai saluran utama mengalami penurunan signifikan. Respons positif datang dari warga yang menilai alat ini efektif dan mudah dalam perawatannya.
Proses perancangan BARRAQUA sendiri melalui tahapan yang matang, mulai dari observasi langsung di lapangan, perancangan detail menggunakan perangkat lunak teknik industri, hingga pembuatan prototipe dan serangkaian uji fungsi. “Kami menghadapi banyak kendala, terutama terkait waktu dan sumber daya yang terbatas, tetapi kerja sama tim yang solid dan bimbingan dari dosen pembimbing membuat kami bisa menyelesaikan ini, ” tutur Jhody Rioby Samudra.
Puspita Dewi Widayat, selaku dosen pembimbing, memandang keberhasilan timnya sebagai bukti nyata bagaimana sebuah proyek perkuliahan dapat bertransformasi menjadi inovasi yang memberikan manfaat konkret bagi masyarakat. Beliau senantiasa mendorong mahasiswanya untuk senantiasa memosisikan diri sebagai pengguna, agar produk yang dihasilkan tidak hanya inovatif, tetapi juga benar-benar solutif.
Ajang INNOPA 2025 menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi tim UMB. Mereka berkesempatan bertemu dengan berbagai peserta dari universitas dan negara lain, bertukar gagasan, serta menerima banyak masukan berharga dari para juri. “Saat nama kami disebut sebagai peraih medali perak, rasanya haru dan bangga. Semua kerja keras kami terbayar, ” ungkap Dimas.
Tim BARRAQUA memiliki harapan besar agar inovasi mereka dapat diaplikasikan secara luas di berbagai wilayah, khususnya di kota-kota besar yang masih mengandalkan sistem drainase terbuka. Dengan dukungan dari pihak universitas dan pemerintah daerah, mereka optimis BARRAQUA dapat menjadi solusi praktis yang efektif dalam mengurangi timbunan sampah di saluran air.
“Kami ingin membuktikan bahwa inovasi mahasiswa bisa memberikan dampak nyata bagi lingkungan, ” tutup Jhody.
Prestasi ini semakin menegaskan peran penting mahasiswa Universitas Mercu Buana dalam melahirkan karya-karya inovatif yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu memberikan jawaban konkret atas permasalahan lingkungan perkotaan yang mendesak. https://wartakampus.com/mahasiswa-umb-ciptakan-barraqua-solusi-inovatif-atasi-sampah-saluran-air
Berita Terbaru Lainnya

Kamis, 16 Oktober 2025

Kamis, 16 Oktober 2025

Kamis, 16 Oktober 2025

Kamis, 16 Oktober 2025