Rakyat Merdeka - Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana bersama Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Indonesia menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) tahun anggaran 2024.

Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Kementerian Pendidikan Dasar Dan Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Kegiatan yang dipimpin Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan anggota Ikaboga. Seperti keterampilan dalam manajemen komunikasi organisasi dan perancangan serta pengelolaan media komunikasi digital guna membangun kepercayaan stakeholders dan reputasi Ikaboga Indonesia.

"Hal ini juga sejalan dengan 3 prinsip utama SDGs yaitu universal, integrasi, dan inklusif," kata Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, dalam keterangannya, Minggu (8/12/2024).

Dikatakan Rosmawaty, kegiatan ini dilakukan dengan mengelaborasi 10 metode. Yakni metode pembelajaran, metode tanya jawab dan diskusi, metode demonstrasi, metode pemecahan masalah, metode praktik atau pelatihan keterampilan, metode perancangan, metode discovery, metode inquiry, metode mind mapping, dan metode berbagi peran.

Mercu Buana dan Ikaboga juga telah melakukan 6 kegiatan. Pertama, menyelenggarakan pelatihan membuat company profile dan poster dengan menggunakan aplikasi Canva.

Kedua, menyelenggarakan pelatihan membuat konten kreatif untuk diunggah ke media sosial. Ketiga, membuat website Ikaboga Indonesia,

Keempat, mendorong pengurus DPP Ikaboga Indonesia agar megaktifkan kembali media sosial Instagram Ikaboga Indonesia.

Kelima, mendorong pengurus DPP Ikaboga Indonesia agar megaktifkan kembali media sosial Facebook (FB) Ikaboga Indonesia yang sudah lama tidak aktif.

Keenam, membuat TikTok Ikaboga Indonesia. Selain itu, Mercu dan Ikaboga juga meng-cover buku Kreatifitas Komunikasi Bagi Transformasi Kuliner Nusantara.

Buku tersebut dibuat dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan wawasan dan memperluas perspektif serta kreativitas komunikasi ahli boga Indonesia.

"Hal ini penting sebagai modal adaptasi dan transformasi bagi para ahli boga Indonesia guna penguatan, pelestarian, dan perkembangan kuliner Nusantara, serta upaya meraih keuntungan yang maksimal," ucap Rosmawaty.

Buku ini, tambahannya, menampilkan sudut pandang dari 8 narasumber dengan kepakaran dan pengalaman khusus. Mulai dari akademisi sampai praktisi. Dibuat dalam bahasa yang sederhana, agar lebih mudah dipahami.

Buku ini juga menyajikan 38 resep makanan, 38 resep minuman, dan 38 resep aneka kue dari 38 provinsi yang ada di Indonesia.

"Lengkap dengan cerita rakyat yang melatarbelakanginya. Selain itu juga disajikan 100 pesan motivasi yang dikutip dari beberapa tokoh terkenal, dengan harapan dapat menjadi energi bagi Ikaboga Indonesia dimanapun berada," ungkap Rosmawaty.

Rosmawaty juga menjelaskan PKM ini punya relevansi bahkan mendukung program MBKM. Sebab, program ini melibatkan mahasiswa sebagai anggota.

"Tujuannya yaitu, untuk menumbuhkan empati mahasiswa kepada persoalan yang dihadapi masyarakat melalui penerapan iptek yang menjadi solusi tepat bagi persoalan atau kebutuhan Organisasi Ikaboga Indonesia yang tidak berorientasi pada profit, sesuai karakteristik PKM-PM," sebut dia.

Program ini juga bertujuan membentuk kemampuan mahasiswa dalam mengkreasikan sesuatu yang baru dan fungsional atas dasar karsa dan nalarnya. Tujuan ini sejalan dengan karakteristik PKM-KC.

"Kami berterimakasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, juga Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi. Juga kepada Universitas Mercu Buana dan Ikaboga yang telah memberikan banyak dukungan atas terlaksananya kegiatan ini," pungkas Rosmawaty.