
WanitaIndonesia.co – Universitas Mercu Buana (UMB) mengukuhkan lima guru besar baru dalam upacara di Kampus Meruya, Jakarta Barat, Selasa (19/8/2025). Rektor UMB, Prof. Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng., menegaskan bahwa pengukuhan guru besar merupakan puncak pencapaian akademik, namun bukan akhir perjalanan, melainkan awal tanggung jawab yang lebih besar bagi ilmu pengetahuan, masyarakat, dan bangsa.
Salah satu guru besar yang dikukuhkan, Prof. Dr. Dewi Nusraningrum, M.Si. (Ilmu Manajemen), menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Praktik Green Management dalam Energi Terbarukan, Kewirausahaan Hijau, dan Literasi. Ia menyoroti pentingnya green management sebagai kesadaran kolektif, bukan sekadar strategi perusahaan.
Dewi memperkenalkan konsep Green Management Nusraningrum (GMN) dengan tiga pilar utama: literasi hijau, inovasi ramah lingkungan, dan kolaborasi lintas sektor. Model ini dipraktikkan melalui penelitian, pengabdian masyarakat, serta inovasi ReadCharge, yakni perpustakaan tenaga surya untuk mendukung literasi dan energi bersih.
Menurutnya, UMKM memiliki potensi besar menjadi motor wirausaha hijau dengan dukungan kebijakan dan pendampingan. “Wirausaha hijau tidak hanya berjualan produk, tetapi juga membangun nilai peduli bumi dan peduli sesama,” ujarnya.
Ia menegaskan, jabatan Guru Besar bukanlah akhir perjalanan, melainkan tanggung jawab baru untuk terus melayani masyarakat, membangun bangsa, dan merawat bumi.
Selain Dewi, guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Rizki Briandana, M.Comm., Ph.D. (Ilmu Media dan Komunikas), Prof. Dr. Indra Siswanti, M.Si. (Ilmu Manajemen), Prof. Dr. Ratna Mappanyukki, M.Si. (Ilmu Audit), serta Prof. Dr. Herry Agung Prabowo, M.MSc., Ph.D. (Ilmu Lean Manufacturing).
Dalam amanatnya, Rektor menekankan peran guru besar sebagai mercu suar sekaligus penunjuk arah bagi masyarakat. “Ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti di menara gading, tetapi harus memberi manfaat nyata, termasuk menjawab tantangan global seperti perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya, dan kesenjangan sosial,” ujarnya.
Guru besar, menurut Rektor UMB, harus menjadi mercu suar yang menerangi jalan di tengah samudra luas perkembangan ilmu pengetahuan. Lebih jauh, guru besar juga dituntut berperan sebagai penunjuk arah—seperti GPS—bagi generasi penerus, masyarakat, dan bangsa.
“Cahaya mercu suar itu tidak boleh hanya menyinari dunia akademik. Ilmu pengetahuan harus relevan, aplikatif, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat, termasuk dalam menjawab isu-isu global seperti perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya, dan kesenjangan sosial,” ujar Andi.
Upacara pengukuhan turut dihadiri Ketua LLDIKTI III, Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan, S.E., M.A., pengurus Yayasan Menara Bhakti, senat, serta sivitas akademika UMB. https://wanitaindonesia.co/dewi-nusraningrum-dikukuhkan-sebagai-guru-besar-universitas-mercu-buana-tekankan-pentingnya-green-management-untuk-keberlanjutan/
Berita Terbaru Lainnya



Jum'at, 22 Agustus 2025

Jum'at, 22 Agustus 2025